Desa Soddara berdiri sejak 40 tahun yang lalu, nama desa yang di dapat dari masyarakat yang merupakan se saudara ( Sataretanan ) sehingga sesepuh terdahulu menyimpulkan dan sepakat untuk memberi nama Desa SODDARA. Adapun nama – nama yang pernah menjabat kepala Desa :
Hakim periode 1940 – 1951
Maddahnan periode 1951 – 1988
Supandi periode 1988 – 2004
Subhan periode 2004 – 2008
Samsul Arifin Periode 2008 - 2009
Abdullah Sugiman periode 2009 – 2014
Suhanto,S,pd periode 2014 - 2020
Suhanto,S,pd periode 2022 - Hatam
Desa Soddara Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep adalah desa yang sistem pemerintahannya dikepalai oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh beberapa perangkat desa yaitu kaur dan kasi.
Desa Soddara memiliki 8 Dusun, yaitu Dusun Paowan, Dusun Serreh, Dusun Sumber Pocok, Dusun Sumber Oloh, Dusun Langgulang, Dusun Bungtrebung, Dusun Gaber, dan Dusun Panyepen. Masyarakat desa Soddara sebagian besar bekerja sebagai petani. Setiap dusun memiliki SDA yang sangat berpotensi untuk dikembangkan secara maksimal, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa Soddara. Adapun keadaan kondisi geografis desa ini adalah ketinggian tanah dari permukaan laut 123 mdl. Tingginya curah hujan 1,392 mm/Th Topografi (dataran rendah, tinggi, dan pantai).
Pendidikan formal di desa Soddara sangat minim dalam hal lembaga pendidikan formal baik swasta maupun negeri. Berdasarkan monografi Desa hanya ada 15 lembaga pendidikan formal, yakni Taman Kanak-kanak (TK) berjumlah 6, Sekolah Dasar Negeri (SDN) berjumlah 2. Swasta Islam berjumlah 13 lembaga, SLTP Swasta Islam 4 lembaga dan Sekolah Menengah Umum 2 lembaga dan terdapat 3 pondok pesantren.
Kepercayaan dan agama masyarakat desa Soddara semuanya adalah Islam. Kerukunan dalam hal beribadah dan berkehidupan sosial menjadi ciri khas masyarakat desa Soddara. Sore hari kebanyakan anak-anak di sekolah madrasah dan pada malam harinya mengaji di musholah. Begitu juga dengan rutinitas bapak-bapak dan ibu-ibu pada saat malam
hari yasinan dan tahlilan, ini menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Soddara masih memegang nilai luhur nenek moyang yakni nilai religius (agama Islam). Tempat ibadah atau sarana peribadatan di Desa Soddara hanya ada masjid dan mushallah saja.